Senin, 30 Oktober 2017

cerita SMA, cerita paling indah

waktu....
suatu objek yang tak nyata tapi terus berjalan
tanpa peduli dengan keadaan
waktu terus berjalan
tak peduli kau belum siap atau belum
tak peduli dengan seberapa terpuruknya kamu
waktu tetap berjalan
menyebalkan bukan?
Aku mau kita terus begini
tapi, nampaknya waktu tak setuju.
aku mau, semua baik-baik saja seperti dulu
tapi, waktu tidak peduli dengan itu dan terus berjalan.
entah sejak kapan
satu per satu dari kita pun pergi
dan tanpa sadar tinggalah aku sendiri disini
aku yang ditinggal kalian pun kebingungan dengan hal hal baru disekitarku
hal hal yang sangat asing bagiku.
aku yang terlalu bahagia dengan kalian sampai sampai aku tidak ingin mengenal oranglain.
aku merasa sangat teramat cukup dengan kalian
tanpa menyadari satu hal; waktu akan terus berjalan
kalian tidak berubah, kalian tidak menghilang. hanya saja. ini bukan masa nya lagi kita bersama sama
iya.
Masa-Masa SMA.

Ini aku, gadis kecil yang sebenarnya sudah dewasa
Usia 18tahun yang sudah menjadi mahasiswa fakultas ekonomi semester 1.

Sesekali, aku masih tidak percaya dengan perubahan statusku ini
dulu aku masih siswa loh,
dulu aku masih menjadi anggota osis di sma ku
dulu aku kalau pulang sekolah langsung main kesana kemari
dulu aku suka pulang malam karena pekerjaan sebagai osis

tapi, waktu yang begitu jahat dan cepat itu melenyapkan semuanya
aku sudah bukan anggota osis lagi
aku sudah mengikuti UN
aku sudah bukan anak SMA lagi
dan aku adalah mahasiswa

JUJUR.
aku belum siap
sama sekali belum
aku...
masih ingin tertawa dengan kalian
membicarakan hal hal yang lucu
berkhayal bersama kalian
bertengkar
bersenang senang dengan kalian
AKU MASIH INGIN SEKALI.

aku, suka teman temanku
mereka polos tapi seru
mereka apa adanya
mereka sederhana
mereka spesial
suatu sifat yang tak bisa aku temukan lagi disini.

Kata ibuku,
yang seharusnya sadar itu aku.
aku bukan anak kecil lagi,
ini bukan dunia SMA lagi
mereka bukan temanmu di SMA, mereka berbeda
Jangan anggap semuanya sama
buka matamu.

TAPI
sangatlah susah bagiku untuk menerima semua ini
SANGAT SUSAH.

akhir-akhir ini, aku sering menangis.
merindukan hal yang tak akan pernah terjadi lagi
merindukan orang orang yang dulu ada disekitarku
merindukan suasana yang tak akan pernah aku alami lagi

Semua orang benar.
masa yang paling indah, ialah masa SMA

dan aku, masihlah orang yang mengharapkan bisa menikmati masa SMA ku lagi

mengerjakan pr dikelas
menyontek bareng bareng
pulang sore karna ada rapat
dimarahi guru
dibuat pusing oleh adek kelas
naksir sama adek kelas
berantem dengan teman
ketawa sampai sakit perut
cerita banyak hal
foto foto dengan gaya gaya aneh

miris sekali. ini seperti
AKU KEHILANGAN DUNIAKU
AKU SEPERTI KEHILANGAN SENYUMKU

MUNGKIN
memang aku yang salah,
yang belum siap menerima semua ini
atau
kalian yang salah
yang membuat kenangan manis sebanyak ini hingga membuatku susah lupa.

dan sampai diakhir kaliamt ini, aku masihlah seseorang yang masih menginginkan semuanya seperti kita yang dulu.



-untuk kalian semua yang selalu membuatku
  tertawa disekolah. Kalian adalah tokoh penting dalam masa SMA ku. terimakasih. aku bersykur :)


Senin, 31 Oktober 2016

Tak akan mengganggumu

Satu.... dua.... tiga....
Sudah berapa malam kah aku tak bersama mu? Tak terhitung.
Setelah malam itu semuanya berubah. Tak ada lagi kabar, lelucon atau mimpi mimpi yang kau bisikan ketelingaku. Mungkin sekarang bukan aku yang kau jadikan tempat untuk menampung semua khayalmu, semua ceritamu, semua leluconmu. Aku tau, dia kan?
Hari hari terus berjalan, tak pernah terencanakan akan begini pada akhirnya sebab aku mencintaimu bagai tiada akhir dan mirisnya, sekarang kita sudah berakhir.
Kalau dulu, aku bermimpi bahwa kita akan bersama sampai rambut ini memutih entah kenapa mimpi itu pudar, seiring pudarnya bayangmu disini. Seiring nyatanya senyum bahagiamu saat bersama dia. Syukurlah, kau bahagia. Berbahagialah, aku tak akan mengganggumu.
Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, sampai sampai aku bisa mengikhlaskanmu. Hebat kan aku?
Perlahan nampun pasti, aku mulai bisa bernafas tanpamu, mulai terbiasa akan kesendirian ini, mulai terbiasa akan kemandirian ini. Hari hari baik mulai terlihat nyata didepanku, hari hari baik yang sebenarnya akan jauh lebih baik jika melewatinya bersamamu namun, sudahlah aku tak mau mengganggu. Bukankah begini sudah cukup baik? Kau bahagia dengannya dan aku bahagia dengan caraku sendiri.
Meski kadang, aku suka memperhatikan senyummu. Sekedar memastikan bahwa senyummu itu tulus, bahwa itu senyum bahagiamu walaupun aku tahu bukan aku penyebab kau tersenyum. Aku bahagia melihat mu bahagia. Dan itulah cara bahagiaku.



                           -dari aku, yang
                          bersemayam dimemori
                          ingatanmu

Selasa, 18 Oktober 2016

Inilah caraku

Cinta....
Semua orang punya cara masing masing untuk mencintai seseorang.
Dan dimalam yang dingin inipun akan ku beritahu,caraku mencintaimu....
Aku mencintaimu, dari awal kumengenal senyum indah milikmu.
Aku mencintaimu, dari matamu yang teduh itu.
Aku mencintaimu, diam-diam kuselalu memperhatikanmu dari kejauhan.
Aku mencintaimu, diam-diam ku memanggilmu dalam setiap sujud terakhirku.
Aku mencintaimu, memelukkmu dengan doa-doaku  untukmu.
Aku mencintaimu semakin dalam, dan semakin dalam lagi.
Aku menjagamu begitu erat, begitu erat sampai kamu meminta lepas. Mungkin caraku salah.
Aku mencintaimu, walau kau bilang tak butuh diriku
Aku mencintaimu, walau kau membuangku.
Aku mencintaimu, tak peduli dengan kebahagiaanku, yang penting kamu.
Aku mencintaimu, dengan rasa sakit yang memelukku erat.
Aku mencintaimu, dengan segala maaf dan keikhlasanku.
Aku mencintaimu, ikhlas melihatmu bahagia dengan siapapun itu.
Aku mencintaimu, biarlah itu urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu.

Dan dalam doa-doaku, namamu selalu abadi disana.



         -yang mencoba mengikhlaskanmu

Kuat...

"Seberapa kuat kah aku?"
Tanya ku saat ku pandangi diriku dipantulan cermin.
Lihat, aku terlihat kokoh disana ditambah senyumku yang seolah menggambarkan semua baik baik saja.
Padahal ada beribu ribu jarum kasat mata yang menancap diseluruh tubuhku. Aku tidak mati, hanya sekarat.
Aku adalah si lemah yang terus dipaksa kuat.
Aku dipaksa kuat, ketika melihat dirimu bersama cintamu yang baru.
Aku dipaksa kuat, ketika orang lain terus meremehkan ku.
Aku dipaksa kuat, ketika sebenarnya aku sudah sangat rapuh bahkan hancur.
"Sekuat ini kah aku?"
Tanya ku lagi, tidak percaya si lemah ini ternyata masih mampu berdiri walau sakit sudah menjalar kemana mana
Tidak menyangka aku masih bisa tersenyum saat ku tahu senyummu bukan lagi untukku.
Entah ini apa, dan akan berakhir seperti apa. Aku hanya mencoba membuka lembar demi lembar kehidupan baru ku dan menata kebahagiaanku lagi dengan luka sebagai bekal pembelajaran yang tak akan ku ulangi lagi.



                     -aku yang selalu berharap
                       kau akan kembali

Jumat, 23 September 2016

Kado Terindah

Malam sabtu ini aku masih disibukkan dengan anime anime yang sedangku tonton. Mungkin besok ada pr tapi aku tidak mempedulikannya. itu biasa bukan untuk pelajar ?

sekarang aku sedang melihat foto-fotoku bersama teman-temanku. inilah yang selalu aku lakukan saat ku sedang sendiri. Melihat kita semua berkumpul, dengan senyum khas kita masing-masing dan dengan pose yang aneh. I love pictures, because the best thing about them is; they never change, even when the people in it do.
Ku akui, memang sudah banyak yang berubah karna ini bukan tentang siapa yang kenal lebih dulu, atau siapa yang paling baik dan pengertian. Tapi ini tentang siapa yang datang dan tak pergi. Tapi tenang, aku bukanlah seorang yang lupa diri, aku selalu menghargai setiap kenangan yang pernah kita lewati walaupun nyatanya kita telah sibuk masing-masing.

Dan, teruntuk kalian yang tetap bersamaku hingga saat aku sedang menulis blog ini. ku ucapkan beribu-ribu terimakasih. kalian mau bertahan bersama orang aneh seperti diriku ini.
Untuk kalian yang setiap harinya mendengar curhatanku, jangan pernah lelah dan bosan ya, aku sayang kalian.
Untuk kalian yang selalu membuatku sulit bernafas karna tingkah konyol kalian, teruslah seperti itu, aku tahu kalian gila. tapi aku sayang kalian. 
Untuk kalian yang selalu bersamaku menuruti kegabutanku, tetaplah bersamaku,temani aku walaupun terkadang kita hanya mutar-mutar komplek saja. maafkan ya aku merepotkan. tapi aku sayang kalian.

Bolehkah aku berharap kalau kita takkan berpisah? Tetap bersama sampai rambut ini memutih, sampai kulit kulit kita tak sekencang dan tak semuda sekarang?
Nanti, saat kita sudah punya kehidupan masing-masing ceritakanlah tentang kita kepada anak kita kelak, agar dia tahu orang tua nya pernah merasakan Masa SMA yang luar biasa.

Lupa tugas, cabut kekantin, melawan guru, tertawa bersama. akan menjadi ingatan terindah yang bersemayam dibenak ingatan.

'Ujian Nasional' yang disebut sebagai akhir dari segala perjuangan para pelajar semoga bukanlah awal dari perpisahan kita.
Tetaplah kita berjalan seiringan, meraih sukses bersama-sama. Kalian luar biasa, terimakasih!

   'You can be happy in relationship, but you dont need a relationship to be happy'




-yang dipenuhi rasa syukurku kepada Allah
karna dipertemukan oleh kalian semua.

Selasa, 20 September 2016

mungkin kamu?

Berulang kali hampir ku coba membuka hati, sialnya hati ini menutup kembali dengan alasan takut terluka lagi.

Berulang kali ku coba jatuh cinta, namun kita semua tahu yang namanya 'jatuh' pasti sakit. dan kembali pada alasan yang sama, aku hanya takut terluka lagi, hanya takut salah pilih lagi.

Berulang kali ku coba memaafkan dan mengikhlaskan sang pembuat luka, namun gagal.

Berulang kali ku jatuh lagi, tersungkur lagi, sampai luka ini semakin parah.


"Aku butuh obat!" teriaku, dalam hati.


Seperti sulap, kamu datang. Iya kamu.


dulu tiga tahun digedung yang sama, kita disana. tapi tak ada cerita diantara kita disana.

Orang asing yang bermetamofosis menjadi.... tunggu, bolehkah aku menyebutmu sebagai penyembuh luka?


Namamu menjadi notif yang selalu kuharapkan ketika ponselku menyala.

Tersenyum, itulah yang aku selalu lakukan saat membaca pesan mu

Sampai larut malam kita bertukar pesan. membicarakan hal-hal yang sebenarnya sangat tidak penting untuk dibicarakan.

Aku tidak mengharapkan sebuah status diantara kita, aku hanya butuh kamu yang selalu tetap disini. jangan menjadi bagian dari mereka yang meninggalkanku. karna yang kubutuhkan itu kamu, sang penyembuh luka.




-Disela-sela kerumitan pr fisikaku
dan yang sedang memikirkanmu.

Lagi... Tentang kita -dwitasari

Kali ini, aku tak akan menjelaskan tentang kesepian, atau bercerita tentang banyak hal yang mungkin saja sulit kaupahami. Karena aku sudah tahu, kamu sangat sulit diajak basa-basi, apalagi jika berbicara soal cinta mati. Aku yakin, kamu akan menutup telinga dan membesarkan volume lagu-lagu yang bernyanyi bahkan tanpa lirik yang tak bisa kauterjemahkan sendiri. Aku tidak akan tega membebanimu dengan cerita-cerita absurd yang selalu kaubenci. Seperti dulu, saat aku bicara cinta, kaumalah tertawa. Seperti saat kita masih bersama, aku berkata rindu, namun kautulikan telinga.

Hanya cerita sederhana yang mungkin tak ingin kaudengar sebagai pengantar tidurmu. Kamu tak suka jika kuceritakan tentang air mata bukan? Bagaimana kalau kualihkan air mata menjadi senyum pura-pura? Tentu saja, kautak akan melihatnya, sejauh yang kutahu; kamu tidak peka. Dan, mungkin saja sifat burukmu masih sama, walaupun kita sudah lama berpisah dan sudah lama tak saling bertatap mata.

Lika Liku

lima tahun yang lalu, yang kufikir itu akhir dari segala tawaku. Lima tahun yang lalu dimana ada seorang gadis kecil lemah yang terus menangis saat melihatmu.Yang tak sanggup mendengar kabar bahagiamu bersama yang lain. Yang selalu tertawa disiang hari lalu menangis sejadi jadi nya dimalam hari dengan alasan yang sama; merindukanmu. Gadis bodoh yang selalu berharap kalau kau meminta melanjutkan kisah kita.Yang setiap malamnya selalu mengharapkan dirimu kembali. Yang terus-menerus kecewa karna tahu bahwa kau tidak pernah kembali. Ya, itu aku. Lima tahun yang lalu ku coba bangkit namun sialnya ku terjatuh lagi, tersandung tali kenangan kita yang berserakan dimana-mana. Aku yang takut melangkah saat itu melihatmu malah sedang tertawa pindah pindah loncatan dari hati satu ke hati lainnya. Aku yang selama tiga tahun terus menolak orang lain masuk ke hatiku kecuali, kamu. Dan tragisnya kau tidak memperdulikan itu. Hari demi hari, tahun demi tahun. Rasa itu pun lenyap. Merindukanmu yang selalu menjadi rutinitasku pun menjadi memuakkan bagiku. Disaat itu mulailah aku membuka hatiku, ku cari dia sang penyembuh luka. ku menemukannya, ku menemukan hidupku lagi. Ku tertawa bersama dirinya dan para sahabatku. Tapi tak lama. Sang menyembuh luka itu meninggalkan ku. Dia berkata, dia lelah mencintaiku. Miris?Klasik? jika itu cinta mengapa bisa lelah? Ku tertawa miris mendengarnya, ternyata dia bukanlah sang menyembuh luka yang ku harapkan. Ku kembali menjalani hidup dengan diselimuti rasa kecewa, rasa benci dengan cinta, rasa muak dengan janji manis. Gelar 'gadis dingin' pun kembali dikehidupanku. Sampai pada suatu saat ku menemukan matahariku, yang membuat gelar 'gadis dingin' itu hilang. Kau adalah berlian ku.