Selasa, 20 September 2016

Lika Liku

lima tahun yang lalu, yang kufikir itu akhir dari segala tawaku. Lima tahun yang lalu dimana ada seorang gadis kecil lemah yang terus menangis saat melihatmu.Yang tak sanggup mendengar kabar bahagiamu bersama yang lain. Yang selalu tertawa disiang hari lalu menangis sejadi jadi nya dimalam hari dengan alasan yang sama; merindukanmu. Gadis bodoh yang selalu berharap kalau kau meminta melanjutkan kisah kita.Yang setiap malamnya selalu mengharapkan dirimu kembali. Yang terus-menerus kecewa karna tahu bahwa kau tidak pernah kembali. Ya, itu aku. Lima tahun yang lalu ku coba bangkit namun sialnya ku terjatuh lagi, tersandung tali kenangan kita yang berserakan dimana-mana. Aku yang takut melangkah saat itu melihatmu malah sedang tertawa pindah pindah loncatan dari hati satu ke hati lainnya. Aku yang selama tiga tahun terus menolak orang lain masuk ke hatiku kecuali, kamu. Dan tragisnya kau tidak memperdulikan itu. Hari demi hari, tahun demi tahun. Rasa itu pun lenyap. Merindukanmu yang selalu menjadi rutinitasku pun menjadi memuakkan bagiku. Disaat itu mulailah aku membuka hatiku, ku cari dia sang penyembuh luka. ku menemukannya, ku menemukan hidupku lagi. Ku tertawa bersama dirinya dan para sahabatku. Tapi tak lama. Sang menyembuh luka itu meninggalkan ku. Dia berkata, dia lelah mencintaiku. Miris?Klasik? jika itu cinta mengapa bisa lelah? Ku tertawa miris mendengarnya, ternyata dia bukanlah sang menyembuh luka yang ku harapkan. Ku kembali menjalani hidup dengan diselimuti rasa kecewa, rasa benci dengan cinta, rasa muak dengan janji manis. Gelar 'gadis dingin' pun kembali dikehidupanku. Sampai pada suatu saat ku menemukan matahariku, yang membuat gelar 'gadis dingin' itu hilang. Kau adalah berlian ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar